Total Tayangan Halaman

Selasa, 10 Januari 2012

jurnal penelitian 4

PENGEMBANGAN MATERI DAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA
REALISTIK BERBASIS MEDIA DAN BERKONTEKS LOKAL SURAKARTA
DALAM MENUNJANG KTSP
Slamet Hw dan Nining Setyaningsih
Jurusan Pendidikan Matematika,
FKIP - Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jalan A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta
E-mail: ningsetya@yahoo.com.
ABSTRAK
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menguji derajat keterpakaian model
Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) Berbasis Media dan Berkonteks Lokal.
Ujicoba dilaksanakan di tiga Sekolah Dasar di tiga Kabupaten/Kota yaitu Surakarta,
Sukoharjo dan Boyolali. Melalui seting Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diperoleh
simpulan bahwa: (1) model yang dirancang dapat diimplementasikan dengan baik di
semua tingkatan mulai Kelas 1 sampai Kelas 6, (2) media Pembelajaran yang dirancang
untuk menunjang proses pembelajaran mudah diperoleh di semua lokasi ujicoba, (3)
media pembelajaran yang dirancang untuk menunjang proses pembelajaran mudah
digunakan, baik oleh guru maupun siswa, (4) penerapan model pembelajaran matematika
realistik berbasis media dan berkonteks lokal dapat meningkatkan: minat, keaktifan,
kreativitas, kemandirian, dan penguasaan konsep siswa, dan (5) ternyata pelaksanaan
PMR memerlukan waktu yang lebih lama karena guru-guru belum biasa dengan model
yang baru. Dari temuan tersebut dapat dinyatakan bahwa model pembelajaran
matematika realistik berbasis media dan berkonteks lokal (Surakarta) memiliki derajat
keterpakaian yang tinggi, cukup efektif, namun kurang efisien karena memerlukan waktu
yang cukup.
Kata Kunci: pembelajaran matematika realistik, berbasis media, dan berkonteks lokal.
ABSTRACT
This is a research and development-based study which aims at examining the applicability
of Realistic Mathematics Leaning model based on Media and Local Context. This
model is tried out through classroom action research in three elementary schools in the
regency of Surakarta, Sukoharjo, and Boyolali. The study shows that (1) this model can
be well implemented in classroom grade 1 to 6, (2) the teaching media specifically
designed to enhance teaching learning process can be easily used by both teachers and
learners (3) Realistic Mathematics Leaning model based on Media and Local Context is
effective to promote learners’ motive, creativity, activity, independance, and mastery of
the concept, and (5) this model takes longer time than the common model since this is
126 Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 11, No. 2, Agustus 2010: 125-142
new for the teachers; they are not used to using it in the classroom. The conclusion
drawn from this study is that this learning model has high degree of applicability and is
effective but not quite efficient for it is time consuming.
Key words: realistic mathematics learning model, media, and local context.
selengkapnya dapat dilihat di 
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=PENGEMBANGAN+MATERI+DAN+MODEL+PEMBELAJARAN+MATEMATIKA+REALISTIK+BERBASIS+MEDIA+DAN+BERKONTEKS+LOKAL+SURAKARTA+DALAM+MENUNJANG+KTSP&source=web&cd=1&ved=0CBoQFjAA&url=http%3A%2F%2Feprints.ums.ac.id%2F1735%2F&ei=sD8NT9n9J4LwrQelv4m4BA&usg=AFQjCNHLl9RBaDRSvTemj30H9ioLSTinQw&sig2=_ilYoTu5z7lIAsiUVH--KQ

2 komentar:

  1. Dalam KTSP, mengondisikan bahwa seorang peserta didik dapat menjadikan dirinya sebagai SDM yang handal dan mampu berkompetisi secara global merupakan hal yang sulit. Diperlukan penunjang suatu metode pembelajaran. Menurut saya, metode pembelajaran matematika realistik sangat cocok untuk menunjang KTSP.dimana pembelajaran matematika realistik memberikan pengertian yang jelas kepada siswa tentang keterkaitan matematika dengan kehidupan sehari-hari, sebagai bidang kajian yang dikonstruksi serta dikembangan sendiri oleh siswa, dalam menyelesaikan soal/masalahun tidak harus tunggal(divergen). siswa juga berusaha untuk menemukan sendiri konsep-konsep matematika.Disaming itu, tidak mudah bagi guru untuk mendorong siswa agar bisa menemukan berbagai cara dalam menyelesaikan soal, dan tidak mudah bagi guru juga untuk memberi bantuan kepada siswa agar dapat melakukan penemuan kembali konsep-konsep matematika yang dipelajari.

    BalasHapus
  2. baiklah,.. terima kasih kembali....

    BalasHapus